tepat setahun, dan masih mengalun.


aku sadar ini mimpi.
ramai.
barisan orang menunggu sesuatu.
apa itu? akupun tak tahu.
dimanakah aku? akupun tak tahu.
tapi aku disitu. ikut menunggu.

saat tiba giliran ku, kulihat peti mati di hadapanku.
tak mengerti kenapa aku di tempat semacam ini.

tak berani kupandang peti tersebut.
tapi perlahan aku berlutut.

wajah penuh luka dan darah.
hancur. parah.
hanya jenazah. sudah tak bernyawa.
ternyata itu Dia

air mata berhambur seketika dari padaku.
gemetar. ngilu. pilu.
kutundukkan kepalaku.
perlahan kusentuh tanganNya, kugenggam dengan tangis menderu.

tak berguna. sudah tak bernyawa.

15 menit berlalu. sudah habis waktuku.
hendak kulepas genggaman tanganku denganNya.
hendak kuadahkan kembali kepalaku yang tertunduk kaku.

tapi tak bisa.

Dia menggenggam tanganku dengan erat dan hangat, dan seakan berkata,
"Jangan pernah jauh dari pada-Ku...."

aku hanya bisa menangis.
menangis.
menangis.


Saat ku mengangkat kepala dan memandang wajah-Nya,
ku lihat sesosok pria yang sangat kukenal.

mata-Nya tetap tertutup.
kali ini tidak buruk rupa. tidak berdarah. tidak terluka.
wajah tenang dan penuh kedamaian.
wajah yang bisa membuat hati setiap orang tenang dan teduh di dalamnya.
segores senyum terlukis di wajahnya.


aku mau berjalan bersama-Mu.
aku mau terus menggenggam tangan-Mu.
aku mau terus dekat pada-Mu.

aku tahu ini mimpi.
tapi aku PERCAYA ini bukan mimpi.



Terima Kasih Tuhan sudah rela menderita dan mati untukku.
ampuni aku yang selalu mengecewakan Engkau.
aku tahu Engkau selalu setia menunggu, dan menunggu aku.
Tapi terkadang aku terlalu cuek dan tidak peduli.
Tapi Engkau selalu setia.

Terima Kasih Tuhan udah menggenggam tangan-Ku.
genggaman tangan-Mu akan selalu ku ingat dan bisa rasakan, walaupun cuma dalam mimpi
masih teringat dan terasa jelas dalam benakku,
Saat aku sudah datang, Engkau enggak rela melepaskanku.
Saat aku datang dengan hanya membawa beban dan masalah berat, Engkau seolah berkata,
"Tenanglah nak, walau seluruh dunia menolakmu, ada Aku yang masih bisa kau andalkan"

Terima Kasih.
Ajar aku untuk semakin mencintai-Mu.


Amin.

Comments

Popular Posts